JAKARTA, KOMPAS.com - Usia rata-rata remaja Indonesia pertama kali berhubungan seksual adalah 19 tahun. Demikian menurut hasil survei perilaku seksual remaja di Indonesia dengan metode wawancara langsung terhadap 663 responden di 5 kota besar di Indonesia yang berusia 15-25 tahun.
Sebanyak 462 responden menjawab sudah pernah melakukan hubungan seks. Temuan lain yang menarik adalah 31 persen kaum muda yang berhubungan seksual adalah mahasiswa dan 6 persen merupakan siswa SMP. Tempat mereka berhubungan seks pertama kali adalah di rumah (72 persen), tempat kos (74 persen), dan hotel (68 persen).
Sementara itu, pada kelompok responden yang pernah berhubungan seks, 11 persen remaja putri mengaku pernah hamil. Kemudian 17 persen responden mengakui pernah melakukan aborsi. Jamu (43 persen) dianggap menjadi cara utama untuk melakukan aborsi, disusul dengan klinik serta dukun bayi.
Dalam survei tentang perilaky seksual ini juga tercatat 80 persen responden menjawab memakai kondom untuk mencegah kehamilan dan 29 persen memilih melakukan senggama terputus.
Tod Callahan, country director DKT Indonesia, yang mendanai survei ini mengatakan hasil survei tidak bisa dianggap mewakili remaja Indonesia.
"Tetapi ini bisa dipakai sebagai barometer untuk menambah informasi mengenai tingkah laku orang muda dan pengetahuan akan seks yang aman," paparnya dalam presentasi Indonesia Sex Survei 2011 di Jakarta (5/12).
Zoya Amirin, psikolog seksual menanggapi hasil survei ini mengatakan temuan survei ini bisa menjadi acuan bahwa seks edukasi perlu diberikan pada remaja dan materi apa yang mereka butuhkan.
"Seks edukasi diperlukan supaya usia biologis remaja sesuai dengan perkembangan psikoseksualnya," paparnya dalam kesempatan yang sama.
Survei dilakukan melalui wawancara mendalam dengan para responden. Pertanyaan yang diajukan meliputi aktivitas mereka, pada siapa responden bercerita tentang masalah seks, hingga pengetahuan mereka tentang kontrasepsi dan kesehatan seksual. Wawancara dilakukan di tempat-tempat anak muda berkumpul, seperti mal, bioskop, sekolah, kampus, dan masih banyak lagi. Survei dilakukan di Jakarta dan sekitarnya, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali.
Sebanyak 462 responden menjawab sudah pernah melakukan hubungan seks. Temuan lain yang menarik adalah 31 persen kaum muda yang berhubungan seksual adalah mahasiswa dan 6 persen merupakan siswa SMP. Tempat mereka berhubungan seks pertama kali adalah di rumah (72 persen), tempat kos (74 persen), dan hotel (68 persen).
Sementara itu, pada kelompok responden yang pernah berhubungan seks, 11 persen remaja putri mengaku pernah hamil. Kemudian 17 persen responden mengakui pernah melakukan aborsi. Jamu (43 persen) dianggap menjadi cara utama untuk melakukan aborsi, disusul dengan klinik serta dukun bayi.
Dalam survei tentang perilaky seksual ini juga tercatat 80 persen responden menjawab memakai kondom untuk mencegah kehamilan dan 29 persen memilih melakukan senggama terputus.
Tod Callahan, country director DKT Indonesia, yang mendanai survei ini mengatakan hasil survei tidak bisa dianggap mewakili remaja Indonesia.
"Tetapi ini bisa dipakai sebagai barometer untuk menambah informasi mengenai tingkah laku orang muda dan pengetahuan akan seks yang aman," paparnya dalam presentasi Indonesia Sex Survei 2011 di Jakarta (5/12).
Zoya Amirin, psikolog seksual menanggapi hasil survei ini mengatakan temuan survei ini bisa menjadi acuan bahwa seks edukasi perlu diberikan pada remaja dan materi apa yang mereka butuhkan.
"Seks edukasi diperlukan supaya usia biologis remaja sesuai dengan perkembangan psikoseksualnya," paparnya dalam kesempatan yang sama.
Survei dilakukan melalui wawancara mendalam dengan para responden. Pertanyaan yang diajukan meliputi aktivitas mereka, pada siapa responden bercerita tentang masalah seks, hingga pengetahuan mereka tentang kontrasepsi dan kesehatan seksual. Wawancara dilakukan di tempat-tempat anak muda berkumpul, seperti mal, bioskop, sekolah, kampus, dan masih banyak lagi. Survei dilakukan di Jakarta dan sekitarnya, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali.